Rabu, 02 Januari 2013

Minggu, 23 Desember 2012

Slamat ulang tahun anakku

NUR AINI OKTAVIANI
Anakku berulang tahun Alhamdulillaaah.. Semoga barokah dan bermanfaat usiamu Semoga terpelihara senantiasa langkahmu.. Semoga jadi anak alimah dan sholehah.. Manfaat dunia akhirat.. Ahli harta, ahli ilmu, ahli surga.. Aamiinn.. 2 tahun yang lalu. tepatnya tanggal 10 Oktober 2010 Menimang dia…….Bayi mungil nan cantik.. 3,6 kg dengan panjang 50 cm… Maha Suci ALLAH SWT yang menciptakannya Sehat lengkap jasmani rohani.. Alhamdulillaaahh.. tak henti bertahmid pada-NYA.. 2 tahun sudah usia anakku.. Semoga ALLAH SWT senantiasa menjaga dan melindungimu, Dengan Kasih dan SayangNya . Sehingga engkau menjadi salah satu perhiasan dunia.. Wanita sholihah yang menyejukkan hati.. Dan kelak di hari akhir.. Semoga engkau menjadi bidadari penghuni surgawi.. Kekal abadi dengan iman yang terukir di hati.. Aamiin.. aamiin.. ya Rabbal Alaamiin…

Sabtu, 22 Desember 2012

Putri kecil ku yang cantik Kau bisikan suara mu yang menarik Kau menyapaku dengan tangis dan bahagia Ku serasa tak memerlukan apapun didunia Putri Kecilku Yang tersayang Kehadiran dirimu membuatku riang Selalu syukur terucap dari bibir ini Karena kau adalah anugrah yang tak terganti Putri kecilku yang tercinta Kau bawa aroma bahagia Dalam tawa mu yang merona Terpancar sejuta Pesona Putri Kecilku yang manja Selalu mengalir celoteh kecilmu yang jenaka Walau dalam gundah gulana Membuat hati selalu gembira Oh tuhan terima kasih diantara sapa tawa dan cengkraman lembut, jemari kecilnya maknai nafas Tersisa Terima kasih Tuhan kau berikan putri kecil yang tercinta

Jumat, 21 Desember 2012

Bersyukur atas kelahiran putri kedua

Assalamualaikum Wr. Wb. dah lama banget nih g' nongol, skarang mau crita lagi nih tentang putri kedua ku.. Kehamilanku yang ke dua ini tanpa dimulai dengan mual-mual atau morning sickness seperti kehamilan yang pertama. Makan lahap (seperti biasanya..hehehe) di awal-awal kehamilan dan relatif lancar tanpa ada keluhan-keluhan berarti. Dengan kenaikan berat badan sekitar 12 kg, sakit pinggang memang ada, tapi tidak terasa begitu mengganggu. setelah usia kandunganku 9 bulan 10 hari..Belum ada tanda-tanda konstraksi..sebelumnya mampir di supermarket beli snack dan minuman energi sekalian ngajak putri pertama ku main di timezone.. PUKUL 23:00 pm 10 Oktober 2010 Air ketubanku kluar, Sudah mulai terasa sakit seperti kalau lagi menstruasi. Semakin sakit mulai dari jam 23:00 pm. 24 :00 am 11 Oktober 2010 Saya bangunkan suami yang sedang tertidur pulas.. Kontraksi semakin intens dan saya tidak bisa bayangkan untuk bisa duduk manis di dalam mobil saat kontraksi. Saya telpon bidan untuk memberitahukan bahwa saya akan tiba di klinik secepatnya.. 01 :00 am 11 Oktober 2010 Tiba di klinik, oleh bidan saya diperiksa.. Lalu saya dibawa ke ruangan pasien dan intensitas kontraksi semakin bertambah. Sulitnya, saya sama sekali tidak bisa duduk atau tiduran, dengan berdiri sepertinya lebih berkurang sakitnya. Jadi bisa dibayangkan pada waktu pemeriksaan oleh bidan yang harus dilakukan sambil tidur, betapa tersiksanya saya. Untungnya suami saya memberi kata-kata support dan membuat saya lebih rileks dalam tiap kontraksi. 03:15 am 11 Oktober 2010 Bidan datang untuk pemeriksaan kembali sudah seberapa kemajuan yang saya alami. Alhamdulillah, Nur Aini Oktaviani lahir ke dunia. Prosesnya begitu cepat dari saat kepalanya crowning sampai seluruh badannya keluar,Allahu Akbar... Bidan menunggu hilangnya denyutan dari tali pusar (sesuai dengan rencana/birth plan), sambil menaruh bayiku di atas dadaku.. Melihat bayi kecil di atas dada saya, saya bersyukur dan lupa semua sakit sebelumnya. Allah tetapkan membuat saya menyadari betapa besar kekuasaan Allah atas umatnya.

Selasa, 19 Mei 2009

butiR KE9eLI5ahAn

Tak bisa kupungkiri memang, beberapa hari ini aku terus mencoba menentramkan jiwa, menyelimuti kalbu yang mulai tertoreh. Menutupi kegelisahan yang aku sendiri tak memahaminya. Aku melangkah setapak, namun kalut itu masih ada. Kembali ku gelengkan kepala, berharap bayangan yang tak berwujud itu segera hilang meninggalkan diriku. Aku menjerit pelan " Pergilah, aku mohon..." . Terasa ruang ini begitu sempit. Padahal sebelumnya aku sangat mencintai ruang ini, disinilah tempatku menghilangkan jenuh hari-hariku, melepaskan gerutuan yang kudapat dijalanan. Kini, ia tak berarti apa-apa. Seolah ada tempat lain yang lebih nyaman bagiku, dan aku bisa tenang disana. Yup, jelas tempat itu memang ada, Firdaus Nya. Lantas, apa saat ini detik penantian itu sudah dekat? Rabb, hatiku memang gelisah, tapi aku tidak ingin mengahdapMu dalam kondisi seperti ini.

Jiwaku benar-benar carut marut. Aku duduk diatas kursi kesayanganku. Dimana aku melayang kedunia maya, disana aku terbang kemanapun yang aku inginkan, dan disana pula tempatku menoreh banyak cerita, menyampaikan pesan hati lewat tulisan untuk orang banyak. Kugoyangkan penaku perlahan. Tercoret tanpa arah. Tanpa makna. Namun, bagiku coretan itu begitu menyimpan makna. Sebegitukah keadaan hatiku saat ini? Fuih,,,aku tak menemukan ide untuk berpesta pora dengan kata-kata indah yang biasa ku tulis. Kemudian aku bangkit, berjalan kesana kemari.

Kuhentikan langkah. Kumelihat kesekeliling. Ah, kenapa aku tidak mengaji saja. Akhirnya aku tersenyum indah, aku tahu apa yang akan aku lakukan saat ini. Segera aku beranjak ke kamar mandi ingin berwudhu, berusaha menentramkan kegalauan hati. Rabb, kesejukan ini sungguh bermakna. Pujian ku hantur syahdu untuk Nya. Kuraih Mushaf Biruku, yang selalu bisa membuat bibirku basah indah dengan menghayati tiap katanya. Kumulai dengan kalimat ta'awudz dan basmalah untuk memasuki dunia kalam Nya. Tetesan embun memenuhi ruang jiwaku, menyejukkan jiwaku yang sedang meronta galau. Terasa begitu indah. Air mataku mulai jatuh, bening itu jatuh begitu saja, tanpa paksaan, tanpa rekayasa. Semakin ku memperpanjang bacaan, semakin deras ia bercucuran, menandakan sebegitu beratnya beban hatiku saat ini. Allah aku begitu merindukanMu. Sungguh!!!

Bingung. Lagi-lagi aku seperti ini. Aku merasa dunia saat ini sungguh tidak bersahabat. Bagiku dunia tidak lagi ramah. Walaupun aku tak tahu kapan ia pernah ramah. Aku bosan, bosan melihat prioritas manusia yang selalu hanya memikirkan dunia. Walau aku tidak mungkin juga lari dari dunia. Walau aku masih saja larut dalam aktifitas manusiawi yang tak bermakna. Itulah sebabnya aku merasa bosan. Dunia. Wajah aneh penuh rasa. Ada kebahagiaan, kekejaman, kesadisan dan banyak lainnya yang tak bisa kusebutkan, lebih tepatnya tak ingin kusebutkan. Dunia. Ladang fatamorgana yang manusia tak bisa lari darinya. Memang, tak mungkin terhindar darinya. Sebab kasat mata yang terlihat hanya dunia saja. Ladang akhirat akan hadir setelah adanya perenungan.

Aku sepi. Aku tak mengerti apa aku benar-benar lelah menghadapi dunia ini. Aku kembali merenungi niat yang aku miliki. Apa ia begitu suci? Apa ia sudah lurus? Apa ia sudah layak untuk memperoleh janji FirdausNya? Atau apa ia hanya nafsu dunia saja? Hanya tuntutan yang belum mengenal arah. Entahlah...

" Dunia memang indah, lebih indah dari hayalan seorang putri raja dikala menanti sang pangeran. Ia kebahagiaan dan kesenangan.

Aku menangis tersedu. Allah, terima kasih Kau telah memberiku keluarga yang begitu mencintai dan menyayangiku. Aku begitu mencintai keluargaku ya Rabb.

Bismillah,,Rabb terimalah niat lurus ku ini. Tak ada lain yang kuinginkan selain ridha Mu saja. Sungguh hanya itu Allah.

Sujud takzim ku persembahkan untuk Nya. Kali ini aku merasa sujud ini begitu berkesan. Wahai dunia dengan segala perangkatmu, aku ingin sejenak melupakanmu, meninggalkan harapan dan bayangan serta nafsu yang selama ini melekat di dinding jiwaku. Tak ada janji apapun yang mengikatku, selain hanya janji dari Nya saja.

Kuhapus air mata ini. Kuharap tetesan ini menghapus khilaf yang aku lalui. Kini, hatiku mantap sudah, melangkah maju ke Darul Hufadz, tanah impianku selama ini. Moga saja Aku bisa menghilangkan Hubbud dunya yang ada dalam jasadku selama ini. Allah, aku datang untuk memelihara kalam Mu, seperti yang pernah dilakukan oleh para sahabat dulu. Faidza ‘azzamta fatawakkal ‘alalllah. Bismillah.

Selasa, 05 Mei 2009

Minggu, 19 April 2009

HAppY b' DAy BidAdaRI KecIL qU...




Assalamualaikum...


sabtu. 18 April 2009.. kemarin umur NISA pas 1 taon.. g' ada perayaan khusus untuk NISA.. Tapi UTInya (mbhnya) masak nasi kuning trus di masukkin ke kotakkan yang kemudian di bagikan ke tetangga dan ada baca doa yang di bawakan oleh AKUNGnya NISA... orang2 di sekeliling NISA g' pengen melewatkan hari kelahiran nisa tanpa crita.. ketika saya tanya siapa yang membantu membuatkan nasi kuning, ibu saya bilang "tetangga kanan kiri.." saya tersenyum dan merenung dalam hati.. bahkan tetangga pun tak rela hari kelahiran anak saya di anggap biasa2 saja..

dan hari minggu, kami sekeluarga berenang di ajen meski cuaca sedikit g' mendukung.. tapi NISA terlihat bahagia skali..

ade NISA, hari ini genap 1 tahun, bahagia ade NISA adalah bahagia papa dan mama, tangisan ade NISA juga adalah rasa sedih papa dan mama yang insya allah... Allah mencatatnya sebagai bagian dari ihktiar papa dan mama mencintai dan menyayangi ade NISA karena Allah.

Ade NISA…, pipis, bahkan ‘ee’ yang membasahi badan dan baju papa serta mama adalah sebuah kebahagiaan yang tak terkira tatkala anak yang disayanginya berbuat.

Ade NISA…, maafkan papa dan mama, jika ada salah dalam menyayangi dan membesarkan ade NISA, dan di hari yang berbahagia ini hanya Do’a yang ikhlas dan tulus dari papa dan mama…,

Ya Allah Jadikanlah anak kami NISA anak yang Soleha, yang taat akan perintah dan larangan-Mu

Ya Allah jadikanlah anak kami NISA anak yang selalu berbakti dan hormat pada orang tua, sayang dengan sesama

Ya Allah berikanlah kesehatan jasmani dan rohani serta kecerdasan sehingga menjadi anak yang berguna bagi agama bangsa dan negara

Ya Allah mudahkanlah ikhtiar dan cita-citanya, dan mudahkanlah rizkinya.

Ya Allah berilah petunjuk dan jadikanlah kami sebagai orang tua yang bisa mendidik dan membina anak yang Kau Anugrahkan kepada kami di Jalan-Mu.

Anakku NISA, Doa dan rasa Sayang papa dan mama selalu bersama ade NISA...

Selamat Ulang Tahun yang ke- 1

Peluk Cium dari papa dan mama...

wassalam